10 research outputs found
Stimulasi Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) Melalui Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) untuk Anak Usia Dini
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi stimulasi kecerdasan majemuk (multiple intelligences) melalui pendekatan saintifik (scientific approach) untuk Anak Usia Dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di RA Al Husna Yogyakarta. Sedangakan yang menjadi subyek penelitian ini adalah guru dan anak didik dan teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dengan melalui tiga tahapan. Tahapan tersebut meliputi reduksi data, mendisplay data dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu pendekatan saintifik (scientific approach) yang di implementasikan dengan 5 tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Tahapan-tahapan ini dapat menstimulasi kecerdasan majemuk (multiple intelligences) anak. Kecerdasan majemuk (multiple intelligences) anak yang distimulus ada 9 sebagai berikut linguistik, matematis-logis, visual spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, ekstensial/spiritual. Sehingga implementasi pendekatan saintifik (scientific approach) dari 5 tahapan tersebut dapat menstimulus 9 kecerdasan majemuk (multiple intelligences) anak di RA Al Husna Yogyakarta.Kata kunci: stimulus, kecerdasan majemuk, pendekatan saintifikAbstract This study aims to determine the implementation of multiple intelligence stimulation through a scientific approach for Early Childhood. This study used qualitative research methods. This research was conducted at RA Al Husna Yogyakarta. Meanwhile, the subjects of this study were teachers and students and the data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation. Analysis of the data used by going through three stages. These stages include data reduction, displaying data and drawing conclusions. The result of this research is a scientific approach which is implemented in 5 stages, namely observing, asking, gathering information, reasoning and communicating. These stages can stimulate children's multiple intelligences. There are 9 multiple intelligences stimulated in children as follows: linguistic, mathematical-logical, visual-spatial, kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, naturalist, extensional/spiritual. So that the implementation of the scientific approach of the 5 stages can stimulate 9 multiple intelligences of children at RA Al Husna Yogyakarta.Keywords:stimulation, multiple intelligences, scientific approac
IMPLEMENTATION OF CURRICULUM MANAGEMENT THE LEARNING CENTER IN PAUD TERPADU MUTIARA YOGYAKARTA
Early childhood Education institutions that provide services and facilities to the students with the aim of the development aspects of the religion-moral, cognitive, language, social-emotional, and physical-motor. Proper learning model for early childhood is required. Centre learning models applied in the PAUD Institute need to have a curriculum management tailored to the curriculum that is carried out in an institution. The purpose of this article is to know the implementation of curriculum management in the Learning Center in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta. The research method used in this study aims to obtain facts and conclusions in order to gain understanding, explanation, divination, and control. This type of research is a qualitative field research. Research in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta. The result of this research is that the implementation of curriculum management in the Learning Center in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta became the 4 stages of the processing process, as follows: 1) Planning curriculum is designed in accordance with vision, mass and institution objectives, 2) The organization of the curriculum contains the management of organizational in the institution, 3) Implementation of the curriculum in the Learning Centers (Preparation Center, Role of Micro Center, Macro Role Center, Beam Center, Faith and Taqwa Center, Arts Creativity Center, Science Center, Cooking Center, Multimedia Center, and Natural Material Center), 4) Control or appraisal is done in the students and all educators
Implementasi Media Loose Parts untuk Mengembangkan Aspek Motorik Halus Anak Usia Dini
Penelitian ini membahas mengenai pembelajaran media loose parts yang perlu diimplentasikan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan oleh anak usia dini. Media pembelajaran berbasis loose parts dapat memudahkan anak dalam pencapaian aspek perkembangan motorik halus anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi media loose parts untuk mengembangkan aspek motorik halus anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana peneliti akan secara spesifik dan alamiah menggambarkan terkait data berupa fakta-fakta secara nyata dari pelaksanaan pembelajaran. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian diskriptif kualitatif yang datanya diperoleh melalui penelitian yang telah dilaksanakan di TK Hardikasiwi. Media loose parts menjadi salah satu solusi bagi pendidik untuk meningkatkan perkembangan anak melalui keterampilan motorik halus. Media pembelajaran loose parts yang dilaksanakan di TK Hardikasiwi Sidomoro dalam proses kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan aspek perkembangan motorik halus anak sudah berkembang dengan bai
Implementasi Asessmen Otentik dalam Mengembangkan Multiple Intelligences di TKIT Baitussalam Prambanan
Implememtasi asesmen otentik dalam mengembangkan multiple intelligence di TKIT Baitussalam sudah sesuai dengan mengembangkan multiple intelligence pada anak dan guru dapat mengimplementasikan asesmen otentik tersebut. Dari 9 aspek multiple intelligence masuk ke dalam instrumen asesmen otentik anak. Sembilan aspek multiple intelligence, yakni: 1) Kecerdasan linguistic, 2) Kecerdasan matematis-logis, 3) Kecerdasan visual spasial, 4) Kecerdasan musical, 5) Kecerdasan kinestetik, 6) Kecerasesmen yang di dasan interpersonal, 7) Kecerdasan intrapersonal, 8) Kecerdasan naturalis, 9) Kecerdasan eksistensial atau kecerdasan spiritual. LPPA (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak) / Raport adalah bentuk asesmen otentik yang diberikan kepada orangtua di TKIT Baitussalam.keywords: asesmen otentik, multiple intelligence
Pengaruh Project Based Learning terhadap Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Anak Usia 5-6 Tahun
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model project based learning terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi 14.19.05 Gunungsari pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-experimental design. Desain yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi 14.19.05 Gunungsari dengan sampel 30 anak. Objek penelitian ini adalah kemampuan mengenal bentuk geometri melalui pendekatan project based learning. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi, sedangkan teknis analisis data dengan uji validitas, reliabilitas dan normalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia 5-6 tahun meningkat setelah adanya perlakuan. Model project based learning memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia 5-6 tahun di TK Pertiwi 14.19.05 Gunungsari
Metode Sorogan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Alquran pada Anak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kemampuan membaca Alquran pada kelompok B di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta, mengetahui hasil dari penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kemampuan membaca Alquran pada kelompok B di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta, dan mengetahui faktor-faktor pendukung serta penghambat penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kemampuan membaca Alquran pada kelompok B di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru-guru, orang tua dan anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan triangulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil dari penelitian ini adalah proses pererapan metode sorogan di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yaitu terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan akhir, penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kemampuan membaca Alquran di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yaitu yang pada awalnya masuk TK anak belum memiliki kemampuan membaca Alquran, pada kelompok B menunjukkan bahwa 34 anak dari 45 anak dapat melampaui target yang sudah di tentukan oleh TK. (3) Faktor-faktor pendukung dari penerapan metode sorogan di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta sebagai berikut: guru pengajar sorogan dan anak, ketersediaan kitab, jawdal yang terstruktur, mengikuti TPQ/TPA, muthāla’ah dan bimbingan orang tua dirumah. Faktor-faktor penghambat dari penerapan metode sorogan di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta sebagai berikut: keterbatasan waktu, keterbatasan guru pengajar sorogan, beberapa anak yang hiperakatif sehingga sulit dikondisikan, suasana yang kurang kondusif, dan ada beberapa anak yang tidak di bimbing di rumah
Implementasi Asessmen Otentik dalam Mengembangkan Multiple Intelligences di TKIT Baitussalam Prambanan
Implememtasi asesmen otentik dalam mengembangkan multiple intelligence di TKIT Baitussalam sudah sesuai dengan mengembangkan multiple intelligence pada anak dan guru dapat mengimplementasikan asesmen otentik tersebut. Dari 9 aspek multiple intelligence masuk ke dalam instrumen asesmen otentik anak. Sembilan aspek multiple intelligence, yakni: 1) Kecerdasan linguistic, 2) Kecerdasan matematis-logis, 3) Kecerdasan visual spasial, 4) Kecerdasan musical, 5) Kecerdasan kinestetik, 6) Kecerasesmen yang di dasan interpersonal, 7) Kecerdasan intrapersonal, 8) Kecerdasan naturalis, 9) Kecerdasan eksistensial atau kecerdasan spiritual. LPPA (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak) / Raport adalah bentuk asesmen otentik yang diberikan kepada orangtua di TKIT Baitussalam.keywords: asesmen otentik, multiple intelligence
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENGEMBANGKAN ASPEK KOGNITIF DAN FISIK MOTORIK ANAK PADA KELOMPOK B DI TKIT BAITUSSALAM PRAMBANAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pendidikan Anak Usia Dini sekarang yang lebih menekankan pada hasil. Pendekatan saintifik merupakan konsep dasar yang memberikan pengalaman pada proses pembelajarannya. Sehingga pembelajaran saintifik menitikberatkan pada kemampuan dan keterampilan proses saat pembelajaran pada anak. Pada pendekatan ini kemampuan yang dominan untuk menunjang yaitu adanya koordinasi antara kemampuan kognitif dan kemampuan fisik motorik anak. Maka dapat diketahui permasalahannya yaitu implementasi pendekatan saintifik, cara mengembangkan aspek kognitif dan fisik motorik anak dengan pendekatan saintifik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru-guru dan anak didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan triangulasi sumber, teknik dan waktu.
Hasil penelitian ini: pertama, implementasi pendekatan saintifik pada kelompok B di TKIT Baitussalam Prambanan yaitu pada pembelajaran awal, inti dan akhir dengan 5 tahapan yaitu: Mengamati: mengamati gambar, benda, video, dan hasil karya dengan memfungsikan 5 alat indra anak yaitu mata, hidung, telinga, tangan dan lidah, Menanya: melakukan tanya jawab antara guru dengan anak atau anak dengan temannya mengenai suatu gambar, benda, video, dan hasil karya anak yang berkaitan dengan tema/sub tema hari tersebut, Mengumpulan informasi: mengumpulkan/menghimpun materi mengenai gambar, benda, video, dan hasil karya yang dibahas pada tahapan sebelumnya, Menalar: saling memberikan pemahaman mengenai gambar, benda, video, dan hasil karya anak yang dibantu oleh guru; dan Mengkomunikasikan: mengkomunikasikan tentang gambar, benda, video, dan hasil karya anak dikomunikasikan dengan pengetahuan yang di dapat dengan pengetahuan baru. Kedua, cara mengembangkan aspek kognitif dan fisik motori anak dengan pendekatan saintifik yaitu melalui pengembangan Kompetensi Inti / Kompetensi Dasar pada kegiatan main pada pembelajaran di sentra: Kognitif anak dapat diketahui dari kemampuan anak dengan pemahaman, pertimbangan pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan, dan keyakinan dapat digunakan secara maksimal, Fisik Motorik anak berkembang dilihat dari keterampilan menggerakkan anggota tubuh anak dan dapat dikembangkan dengan latihan koordinasi gerak dan mata, kelenturan, kekuatan, kecepatan, dan ketangkasa
METODE SOROGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN PADA KELOMPOK B DI TK NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA
Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya membaca Alquran. Belajar
membaca Alquran yang penting di terapkan pada anak usia dini khususnya umur 4-
6 tahun. Dengan membaca Alquran seseorang akan mudah dalam mempelajarinya,
karena Alquran sebagi kitab pedoman bagi umat muslim. Jadi dalam belajar
membaca Alquran tentunya membutuhkan metode yang tepat agar tujuan dari
belajar tercapai. Metode yang diterapkan di TK Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta yaitu metode sorogan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Tempat penelitian
dilakukan di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta, dan yang menjadi subyek
penelitian yaitu kepala sekolah, guru-guru, orang tua dan anak. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik pengecekan data digunakan yaitu triangulasi: sumber, teknik dan waktu.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Proses pererapan metode sorogan di TK
Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yaitu terdiri dai 3 kegiatan yaitu kegiatan
awal, inti dan akhir. (2) Hasil dari penerapan metode sorogan dalam meningkatkan
kemampuan membaca Alquran di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yaitu
yang pada awalnya masuk TK anak belum memiliki kemampuan belajar membaca
Alquran, pada kelompok B menunjukkan bahwa 34 anak dari 45 anak dapat
melampaui target yang sudah di tentukan oleh TK, dan dapat di prosentasekan yang
memperoleh hasil 75,6 %. (3) Faktor-faktor pendukung dari penerapan metode
sorogan di TK Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta sebagai berikut: (a) Guru
pengajar sorogan dan anak. (b) Ketersediaan kitab. (c) Jawdal yang terstruktur. (d)
Mengikuti TPQ/TPA. (e) Muthāla’ah dan bimbingan orang tua dirumah, dan
faktor-faktor penghambat dari penerapan metode sorogan di TK Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta sebagai berikut: (a) Keterbatasan waktu. (b) Keterbatasan
guru pengajar sorogan. (c) Beberapa anak yang hiperakatif sehingga sulit
dikondisikan. (d) Suasana yang kurang kondusif. (d) Ada beberapa anak yang tidak
di bimbing dirumah.
Skripsi ini bermanfaat bagi kepala dan guru TK Nurul Ummah Kotagede
Yogyakarta, sebagai sumbangan dan acuan untuk mengambil kebijakan yang baik.
Bagi para pembaca bermanfaat sebagai masukan atau referensi yang lebih
mendalam, untuk meneruskan penelitian terutama dalam meningkatkan
kemempuan belajar membaca Alquran dengan baik dan benar
Peningkatan Kemampuan Mengenal A Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Melalui Permainan Tabung Angka pada Anak Usia Dini : Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Melalui Permainan Tabung Angka pada Anak Usia Dini
This study aims to determine the increase in the ability to recognize numbers through the media of number tube games in children aged 4-5 years at RA Salafiyah Ma'arif Kaligowong, Wadaslintang, Wonosobo in the 2023/2024 academic year. The low ability to recognize numbers is the background for this research. Education for early childhood is education aimed at children aged 0-8 years, one of which educators can use to improve early childhood abilities is through games. In this study, Classroom Action Research (PTK) techniques were used which were carried out in cycle II. The subjects in this study were group A students aged 4-5 years, while the object of this study was the ability to recognize numbers 1-10. Data collection techniques used are observation and documentation. The results of this study indicate that the number tube game can improve the ability to recognize numbers in children aged 4-5 years. In pre-action the percentage of good criteria was 44%, after the research in Cycle I it increased to 64%, then in Cycle II the percentage of completeness of children became 87%. From the data obtained, it shows that this research was successful, because it succeeded in exceeding the research indicator target of 80%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal angka melalui media permainan tabung angka pada anak usia 4-5 tahun di RA Salafiyah Ma’arif Kaligowong, Wadaslintang, Wonosobo Tahun Pelajaran 2023/2024. Kemampuan mengenal angka 1-10 yang rendah menjadi latar belakang dilaksanakannya pada penelitian ini. Pendidikan untuk anak usia dini merupakan pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-8 tahun, salah satu yang dapat digunakan pendidik dalam meningkatkan kemampuan anak usia dini adalah melalui permainan. Pada penelitian ini digunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam II siklus. Subjek pada penelitian ini adalah anak didik kelompok A yang berusia 4-5 tahun, sedangkan yang menjadi objek pada penelitian ini yaitu kemampuan mengenal angka 1-10. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan tabung angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak usia 4-5 tahun. Pada pra tindakan presentase kriteria baik adalah 44%, setelah dilakukan penelitian Siklus I meningkat menjadi 64%, kemudian dilaksanakan Siklus II presentase ketuntasan anak menjadi 87%. Dari data yang di dapatkan menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil, dikarenakan berhasil melebihi target indikator penelitian sebesar 80%.
Kata Kunci: Kemampuan Mengenal Angka 1-10, Permainan Tabung Angk